Top Menu

Selasa, 20 November 2012

REMAJA DALAM MODERNISASI (A'imatul K_01 dan Rinda TR_15)

Zaman sekarang  dikenal dengan sebutan era globalisasi. Yaitu dimana zaman telah didominasi oleh pesatnya perkembangan informasi, komunikasi, dan teknologi. Tentunya keadaan ini telah membawa perubahan besar terhadap kehidupan masyarakat dalam banyak bidang. Perubahan itu membawa kemajuan yang luar biasa, sekaligus menimbulkan kegelisahan di kalangan banyak orang .

Kemajuan IPTEK telah membawa perubahan besar terhadap perilaku manusia. Salah satunya adalah pengaruh besar terhadap pergaulan bebas dengan lawan jenis. Baik di perkotaan maupun di pedesaan, kondisi semacam ini  sangat berpengaruh terhadap ideologi masyarakat. Sehingga ada sebagian masyarakat beranggapan  bahwa jika tidak bergaul dengan lawan jenis maka dinilai ketinggalan zaman. Padahal, banyak sekali dampak negatif yang timbul akibat pergaulan bebas, seperti maraknya penyakit HIV.  Inilah salah satu dampak arus globalisasi. Oleh karena itu dalam kondisi semacam ini manusia dituntut untuk lebih berhati-hati dalam bertindak.

Ternyata pergaulan bebas itu tidak hanya sebatas bergaul melainkan terkadang mendorong untuk melakukan hal yang lebih tidak di sukai oleh agama,seperti bercumburayu, berciuman bahkan terjebak dalam perbuatan zina. Oleh karena itu tampak tidak ada sekat pembatas antara wanita dan laki-laki yang bukan muhrim. Ternyata hal semacam ini dikarenakan kebebasan yang disalahartikan bebas secara mutlak tanpa ada butir-butir aturan yang menjaga jarak antara mereka. Disadari atau tidak kita harus menjaga jarak dalam pergaulan terutama pergaulan dengan lawan jenis. Anak-anak muda saat ini tanpa ada rasa malu berani berkencan atau berpacaran di muka umum. Seakan-akan itu semua adalah suatu kewajaran dan bukan larangan norma agama.

Perbuatan zina sudah menyebar mulai dari perkotaan hingga ke pelosok-pelosok pendesaan. Baik zina yang di lakukan atas dasar suka sama suka ataupun atas dasar pemaksaan(pemerkosaan). Bahkan hal itu mulai menggerogoti beberarapa lembaga pendidikan, yang notabene merupakan tolak ukur dan wajah masa depan bangsa. Adanya siswa sekolah yang hamil di luar nikah, mahasiswa yang hidup bersama dalam satu kontrakan, rumah, atau kos tanpa ada ikatan pernikahan. Bahkan, lebih tragis lagi adanya hubungan badan antara orang tua dengan anak dan adanya orang-orang tua yang sudah berkeluarga  juga masih mencari partner untuk selingkuh.

Rapuhnya pondasi agama merupakan salah satu faktor besar yang menyebabkan munculnya kemaksiatan, kemungkaran, dan perzinaan. Selain itu juga tidak adanya kesadaran akan prinsip-prinsip dan norma-norma agama yang harus dijunjung tinggi dan karena agama tidak menjadi bagian dari kepribadiannya.


0 komentar:

Posting Komentar