Sebelum terpilih menjadi icon MILAD, mereka telah mengikuti 2 seleksi. Seleksi pertama telah dilaksanakan 3 April lalu. Sementara itu seleksi tahap 2 dilaksanakan pada hari Rabu (11/4) lalu. Pesertanya adalah 5 orang akhi dan 5 orang ukhti yang behasil lolos dari seleksi tulis pada babak pertama.
Dalam seleksi kedua ini, peserta dinilai dari segi bakat, performance dan wawasan yang mereka miliki. Hari itu, setiap grand finalis harus sudah mempersiapkan sebuah artikel yang bertema “ Islam dan Modernisasi” untuk dipresentasikan di hadapan juri yang merupakan guru- guru MAN Kota Kediri 3. Hal ini bertujuan agar akhi dan ukhti yang terpilih nanti benar – benar merupakan generasi muda islam yang paham akan agama mereka serta bagaimana cara menyikapi pengaruh – pengaruh modernisasi yang saat ini marak terjadi dalam kalangan remaja islam. Setelah mempresentasikan artikel, mereka akan mendapatkan pertanyaan dari juri untuk mengetahui seberapa pahamkah mereka tentang artikel yang mereka buat.
Tidak hanya itu, para peserta harus berani unjuk gigi. Yakni menampilkan bakat yang mereka miliki. Dari sepuluh finalis itu, bakat yang ditampilkan bermacam – macam. Mulai dari membaca puisi, menyanyi, hingga menjadi seorang qari’.
Dari rangkaian seleksi panjang itu, terpilihlah dua orang terbaik itu (Mahmud dan Udhma,red).
Dengan terpilihnya akhi dan ukhti, diharapakan mereka mampu menjadi icon yang dapat menjadi uswatun hasanah bagi siswa siswi lainnya. Mulai dari penampilan, tingkah laku, hingga wawasan yang mereka miliki.
0 komentar:
Posting Komentar