Top Menu

Rabu, 13 November 2013

Kangen Kalian (@IndryasM)

                 Assalamu’alaikum teman-teman Ar-Rosyidku tercinta :*



                Bagaimana kabar kalian di sana teman-teman? Berharap menemukan balasan di komentar, hehe. Maaf baru bisa buat tulisan ini. Padahal dulu aku yang minta -_- . Terlalu banyak kata-kataku yang mirip sama postingan sebelum-sebelumnya. Jadi, merombak kata-kata lagi deh :) . Dan asal kalian tahu, sebenarnya aku sudah selesai menulis karya–kalau memang pantas disebut sebuah karya—ini tanggal 19 September lalu dan siap tuk di-upload kapanpun saya mau. Setelah Mame di install, all of my files (D:) lost! Bisa banyangin kan gimana shock-nya aku ketika mengetahui tulisan yang sudah hampir empat halaman lenyap begitu saja tak tersisa? Huh *usap kening yang nggak berkeringat*.

Ada sedikit cerita dariku yang masih berada di kota ngalaM dan masih berada di kampus Raja, bukan Sang Patih, hha. Aku jurusan Manajemen Informatika, disingkatnya MI. Bacanya diejah, INGET! Jurusan itu nggak jauh berbeda sama Teknologi Informatika. Ada bahasa C++ yang nggak bakal ada nilai ujian seperti itu (Nilai kita A+ semua, aamiin), Dasar Pemrograman, Komputer grafis, Dasar Teknologi Informasi, ya.. pokok yang berhubungan dengan informatika gitu deh. Sekelasku ada 43 anak. Kalian tahu? Kelasku hanya ada 17 cewek. Dan sisanya cowok. Hitung sendiri yak sisanya :p , ganteng-ganteng lho cah, eh. Astaghfirullohal’adzim *jedotin kepala ke bantal*. Dulu waktu pertama kali masuk sini shock berat. Ya tahu sendiri lah, pas di Ar-Rosyid kan perbendaharaan cowok minim, sedangkan di sini? Full of boys -_- . Jadi, belum terbiasa gitu. Tapi, seiring berjalannya waktu, mereka asik juga ternyata. Meskipun ada yang diam sih. Kita sering kumpul bareng, foto-foto bareng, stalking bareng, makan bareng-bareng, jalan-jalan bareng, nunggu jam kuliah juga bareng, jujur-jujuran bareng, hampir semua yang kita lakukan serba bareng. Jadi, kangen sama kalian :( Kalian tuh nggak ada tandingannya. Meskipun aku mulai sayang sama mereka, tak akan pernah sedikitpun mengurangi rasa sayangku pada kalian :)

Tentang kita.....—np: peterpan—

Di tahun 2010 adalah saat dimana kita dipertemukan pertama kali di kelas yang perdana di madrasah tercinta. Mungkin sebagian besar dari kita merasa kurang pantas berada di wilayah ini, termasuk aku. Aku yang tak punya cukup modal Bahasa Arab dan hanya mengerti huruf arabnya Al-Quran kenapa bisa masuk ke kelas ini ya? Tapi, bukankah Alloh selalu memberikan yang terbaik untuk umatNya? Jawabannya bukan BISA JADI melainkan IYA. Kenyataannya, aku dipertemukan dengan teman-teman seperti kalian. Teman-teman yang solid, yang care, yang baik, yang semangat, dan masih banyak yang-yang berikutnya.

Aku masih inget banget—meskipun sempet tanya sama teman-teman sih—Fajar, Ivan, Alfy, Devi, Rizput, Kiki, Rinda dan aku mengikuti perlombaan acapela saat acara agustusan. Bener-bener nggak ngerti apa yang dimaksud acapela. Hanya bisa nyanyi bareng seperti paduan suara tanpa ada suara-suara lain selain lirik lagu Bendera milik Coklat. Beberapa hari setelah seleksi di aula sekolah, ternyata pengumuman bagi peserta yang lolos ke final di tempel di dinding dekat kantin depan. Saat itu,beberapa kaum hawa Ar-Rosyid menyempatkan diri pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong ketika jam istirahat tiba. Mereka buru-buru balik ke kelas dan membawa kabar kalau kelas kita lolos ke babak final. Shock? Iyalah, PASTI. Satu per satu dari kita pergi juga untuk melihat pengumuman yang katanya Ar-Rosyid termasuk peserta yang mampu menembus ke babak final. Ternyata benar, nama kelas kita tertera di kertas itu. Mau dibilang seneng, udah pasti seneng. Tapi, nanti bagaimana di panggungnya?

Di hari final. Pergantian personilpun akan dilancarkan demi performance yang indah. Tapi, untuk kesekian kalinya, nggak ada yang mau maju menggantikan. Kami pun ogah-ogahan. Pesimis datang ketika melihat peserta lain yang bagus-bagus, hingga sempet ngomong ke kakak panitia “Mbak, nggak usah maju aja ya? Kita nggak sebagus mereka, kenapa dimasukin final sih?”. Dan si panitiapun hanya bilang “Udah dek nggak apa, kalian pasti bisa”. Sempet ada yang nangis pula—maaf aku lupa siapa, hhe. Dan akhirnya giliran kita. Apapun yang kita bisa, semaksimal mungkin kita keluarkan. Ah, kalau aku boleh bilang sih kita nggak jelek-jelek amat kok saat itu. Mereka, penonton, masih mau dengerin kita nyanyi dan masih ada yang mau tepuk tangan. Apalagi jurinya, nggak ada yang jatuhin reputasi kita. Alhamdulillah. Dari pengalaman ini, di kompetisi acapela selanjutnya, kita sudah bisa menyabet piala. Belajar dari masa lalu untuk memperbaiki masa depan. Semua jempol buat kalian *Salut*

Setelah kompetisi yang-agak-menyebalkan-dan-mengharukan ada foto ini nih.


Bertuliskan “thenqu & maap cink melu acapella!! ^^ Jasamu tak terlupa!!! ^^”. Bagi yang merasa menulis itu, diem aja! Nggak usah ngaku! Haha.

Oya, inget nggak sama foto ini? 

Udah pasti banyak yang inget. Foto ini hasil jepretan pertama kita saat buka bersama kelas sepuluh. Masih unyu-unyu yak. Haha. Foto ini sudah menyebar ke anggota kelas. Lalu salah satu dari kita—entah siapa dia—upload foto itu di facebook. Terus, dipakai foto profil di akunnya. Alhasil, hampir semua dari kita memakai foto itu sebagai PP. Lucu..... kompak banget!

Di awal-awal kelas sepuluh kita memang belum memikirkan nama yang cocok untuk kelas kita. Orang-orang di sekitar kita, sebut saja kelas lain, memanggil kita dengan sebutan cah REMBI, atau ada yang bilang nama kelas kita SERAMBI. Lalu, pada akhirnya kita memutuskan untuk memberi nama dengan kata AR-ROSYID. Nama yang indah menurutku. Karena itu adalah salah satu nama Alloh. Dengan singkatan yang—ya—agak maksa dikit. Hhe.

Dulu saat pertama kalinya aku reuni bersama teman-temanku di SMP. Mereka menceritakan teman-teman sekelasnya. Hingga pada akhirnya mereka nyebutin nama kelas mereka masing-masing. Kurasa namanya serba aneh. Dua puluh enam huruf yang disatupadukan menjadi sebuah kata asing bagiku dengan banyaknya huruf F, Y, V, X, dan Z berkeliaran di nama-nama itu. Ahh, tanpa mengingat apa arti dari nama-nama yang mereka sebutin, dengan bangga aku bilang “Jeneng kelasku Ar-Rosyid”. Dan ternyata tak sedikit dari mereka yang tidak bertanya artinya apa. Ya, aku jelaskan, “Iku Asma’ul Husna, urutan ke 98. Sing artine Mahacerdas. Dengan harapan sing ndue jeneng kui bener-bener dikasih kecerdasan di atas rata-rata orang”. Dalam hati menyebut kata aamiin saat bilang itu. Aamiin kan juga yak! J Oya aku rasa kita harus meluruskan niat kita memakai Nama Alloh itu deh. Bukan kita mau meremehkan Nama itu dengan seenaknya merubahnya atau mengadopsi menjadi nama kelas kita, yang jelas-jelas Nama itu hanya Allohlah yang memilikinya. Kita mencantumkan itu dengan maksud agar kita selalu ingat sama Dia, inshaAlloh barokah, inshaAlloh Dia juga selalu menjaga kita. Aamiin. Luruskan niat dulu kawan! Karena hanya Allohlah Zat yang Mahacerdas dan Maha mencerdaskan ;)

Ketika nama itu udah melekat di hati kita masing-masing, nama facebookpun berubah juga. Ada tambahan kata “Ar-Rosyid” di belakang nama. Misalnya, Fajar Nugroho Ar-Rosyid, Neni Alya Ar-Rosyid, Iva Firdayanti Ar-Rosyid, Rousan Nabila Ar-Rosyid, Rrheenddha Rrheendudt Ar-Rosyid, Pawang Regina Ar-Rosyid, Rizky Amalia Ar-Rosyid, Nur Hitaya Ar-Rosyid dan masih banyak lagi. And please check your facebook now! Masih adakah nama-nama seperti itu sampai sekarang? :D

Memang nggak afdol jika kita tak membuat sesuatu untuk diabadikan dalam bentuk benda. Jaket hitam dengan garis cross merah yang tampak depan serta nama identitas masing-masing di bagian kanan belakang adalah benda yang kita miliki pertama kali. Disusul dengan kaos lengan putih dengan gambar couple di bagian depan dan Lumrah Ar-Rosyid di bagian punggung. Lalu di akhir tahun kita belajar di madrasah, ada batik tulis asli Banyuwangi warna hitam yang dipadupadankan dengan hijau toska. Sungguh indah bukan main jika kita pakai bersama. Apalagi kemarin(2/10) pas Hari Batik Nasional. Dengan bangga aku bilang ke teman-temanku “Ini batik kelasku saat SMA, sekelas punya semua. Dan khusus hari ini, kami memakainya secara bersamaan”.  Meskipun tidak semua memakainya, lirihku dalam hati. Sungguh aku ingin memperlihatkan wajah terkesan mereka kepada kalian, Ar-Rosyid. Dan maaf kalau aku terlalu bangga dengan kita, ada sedikit kata sombong yang kalian lihat, mungkin? Beritahu dan ingatkan aku jika itu terlihat ;) Terkadang kebanggaan beda tipis dengan kesombongan.

Kalau kita flashback, pasti nggak ada habisnya. Semua yang kita lakukan lebih kurang tiga tahun lalu adalah kenangan terindah dengan Ar-Rosyid :)

And this is for you....

Sebuah rangkaian kata yang mungkin belum sempat tersampaikan kepada kalian.....

A’IM. Dek...... aku kangen beud sama kamu. Apalagi sama panggilan “Yu In” mu ke aku. Nyesel nggak ikut kumpul dulu (7/9) di Matos. Wajahmu kalau lagi aku kepoin lucu banget dek, haha. Kalau bobok matanya tidak 100% merem :p . Dek A’im itu cantik, sok imut :p , cerewet, dan rame. Kalau dengerin dia cerita nggak bakalan bosan dan—pastinya—puanjaangg. Tapi, kalau dia udah terserang yang namanya ngantuk di kelas, MasyaAlloh, sulit memaksa matanya untuk terbuka lebar. Kadang kalau dia lagi kebagian duduk sama aku, ngantuknya nggak bakal tenang. Karena setiap dia mengantuk atau kakinya udah mulai diam dari kebiasaannya yang goyang-goyang di penyangga kaki bawah meja, pasti tanganku otomatis megang dia. Hehe. Maaf ya dek, kalau biasanya atau bahkan sering ngagetin kamu kalau ngebangunin :p Makasih udah mau berbagi cerita dan pengalaman bersamaku dek :)

DEVI. Seorang photoaholic, photogenic, gak tau lah apa namanya. Intinya, anak ini suka banget kalau difoto maupun foto-foto sendiri dan update foto terbaru di socmed :p . Kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun.hehe. But, aku suka banget kalau motret dia. Coba deh nduk, kapan-kapan pas kuliah kamu pake jilbab dengan cara hijabers. Tapi, gak usah aneh-aneh. Cukup yang simple aja. Pasti cantik. Ntar tak abadikan :D . Sedikit pemalu kalau disuruh maju di depan umum. Nggak betah di sekolah. Maksudnya, dia sering banget pengen cepat pulang ^^v. Kalau lagi males kemana-mana, ya, dia stay at home. Tapi, nggak bakal nolak diajak shopping :p. Dia selalu ceria, menurutku. Maaf dan makasih ya nduk, sering tak tebengi dan dititipi barang oleh ibuku semasa MAN dulu, atau bahkan sampai kuliahpun aku masih nitip barang ini itu ke kamu :) Hhe.

HENI. Dia partnerku di bidang matematika. Kayaknya sejak kelas sepuluh ya nduk? Diiyain aja deh :p hehe. Selalu bersemangat dalam hal apapun. Aku suka semangatmu nduk ;) . Pinter banget nyembunyiin perasaan dan tetap terlihat santai. Kalau lomba debat pasti jagonya. Ni anak kadang agak mbulet plus ruwet kalau jelasin soal matematika *padahal yang ngomong juga iya -_-* . Ya emang nggak bakat jadi guru kok atau memang sulit mengungkapkan dengan kata-kata ya? Emm ... entahlah. Kalau memanggilku pasti UMI. Udah nggak bisa diubah lagi ya? Yowes gak opo. Aku yo seneng kok :D . Dia pernah merasa takut menghubungiku gara-gara aku menghilang dari socmed, ckck. Sampai segitunya -_-. Padahal kalau sms, chat, ngetwit, inshaAlloh, aku bales. Tapi, entah kapan balesnya :p hehe. Maaf ya kalau kamu sering lihat aku dengan kelabilanku dan makasih udah mau jadi partner setiaku yang kadang tak repotin juga :)

IAN. Ian adalah nama keluarganya. Kakak, adik laki-laki, dan adik perempuannya pasti nama depannya IAN—termasuk dia. So, jangan bingung kalau lihat facebooknya ada nama Ian-Ian yang lain :p . Aku biasa memanggilnya NINDA—nama setelah IAN lah yang membedakan dia sama saudara-saudaranya. Banyak, uhm...laki-laki yang eerr....bisa dibilang terobsesi sama dia. Eh, itu menurutku lho! Awas kalau protes! Haha. Ninda itu tertutup banget. Jadi, kalau mau ngorek-ngorek tentang dia, carilah teman dekatnya. Haha *peace. Aku suka senyummu Nin. Asli, aku seneng banget lihat ekspresi-ekspresimu kalau difoto. Aku bilang kamu itu KAYA EKSPRESI :) . Ninda itu terlihat cuek, tapi sebenarnya dia peduli. Kita se-Malang, tapi belum pernah ketemu ya? Padahal kosku deket banget sama kampusmu. Maaf ya Nin kalau aku pernah ini itu sama kamu. Makasih banget udah pernah bantuin aku Bahasa Arab saat kali pertama dites untuk memerebutkan kursi RMBI :)

IVA. Dia kenalan pertamaku. Masih ingatkah kamu, nduk, saat kali pertama kita bertemu? Wkwk. Kangen rutinitas enam bulan ke belakang. Tiap aku mau tidur ataupun ketika membuka mata, pasti yang kulihat di samping kiriku adalah kamu. Iva itu selalu senang jika melihat orang lain senang. Kalau dia merasa tersakiti, pasti diem dan memendamnya. Seolah dia dalam keadaan baik-baik saja. Padahal—tidak seperti ekspresi yang muncul dari wajahnya. Dia sering menulis semua kejadian yang menurut dia bersejarah. Dia juga menulis ketika hati dia dalam keadaan senang maupun sedikit tidak senang. Tiap kali kita bertengkar—hal yang nggak penting—suratlah yang menjadi penolong kita berdua. Iva itu hobi banget (bercanda) jodoh-jodohin aku sama—siapapun, asal laki-laki. Kalau lagi bad mood, dia sering menyendiri plus jadi sedikit judes dan sensitif. Punya sifat suka merawat kepada semua makhluk hidup—manusia, tumbuhan, bahkan hewan. Cocok di dunia kesehatan. Maaf ya say, kalau aku sering, emm, begini begitu. Makasih juga udah ngertiin aku selama tiga tahun yang lalu—hingga sekarang. Love you so much and miss u :*

IVAN. He’s my partner. Kalau beregu berisi tiga anak, biasanya sih Ivan, Iva dan aku. Bener kata Iva, Van, u’re a good partner :) . Ivan itu seneng teknologi—jelas lah, prodinya aja teknologi informatika. He loves physics. Dia sering debat nggak jelas sama Iva :p . Aku hanya bisa tertawa melihat mereka seperti itu. Ciri khasnya nih, pasti ada kata-kata “Pan....Ipan....” dan “Pul... Ipul....” di akhir perdebatannya, haha. Kalian cocok jadi enemy #eh, mungkin lebih cocok kalau jadi partner :)  Kadang kalau mereka bicarain sesuatu, aku nggak dikasih tau. Yaiyalah bukan urusanku juga kalee -_- . Oya, Ivan itu ketua kelas (abadi). Meskipun di kelas 12 dulu sempat tergantikan posisinya, sekarang dia menjadi korti—semacam ketua juga—di prodinya. Tuh kan Pan, sekali ketua tetap ketua :p haha. Maaf ya Pan atas keanehanku :p . Makasih juga untuk—sudah pernah tak ucapkan juga saat itu, ya kamu tahulah apa yang kumaksud :)

LISA. Lisa adalah anak yang tanggal lahirnya selisih sehari sama aku. Dia 22 sedangkan aku 23. Padahal sebenarnya aku juga 22, gara-gara konsep orang Jawa sih. Intinya aku menganggap lahirku sama seperti Lisa. Pernah kita buat panggilan “Dek mbak Lisa” dan “Mbak dek Indry”, haha. Panjang kalau dijelasin kenapa kok begitu :p . Lisa itu hebat, pinter, ramah, sabar, pendengar yang baik, pandai mengatur waktu. Mantan ketua Asrama Putri MAN Kota Kediri 3 ini, selalu semangat dalam belajar dan mengejar apa yang dia inginkan. Tapi, kalau dia sedang terpuruk—tertimpa masalah apapun—sikapnya langsung berubah menjadi sosok yang sedikit murung dan pendiam. Sampai-sampai kami, teman-temannya, bingung harus bagaimana melihat perubahannya yang begitu signifikan itu. Dia itu kadang sedikit gupuh.  Maaf ya mbak, kadang tak repotin dan aku sering cerita panjang kali lebar kali tinggi yang tanpa tutup(mbuh opo iki maksud e). Makasih sudah menjadi pendengar yang baik dan mau mengajariku tentang apapun. Miss u :*

INDRY. Give your own opinion about this girl! :p Aku nggak berhak menjelaskan :D Tulis di komentar aja deh, kirim ke email, sms atau apapun lah, terserah. Hehe.

CHABIB. Chabib adalah cowok dengan postur tinggi yang nggak mungkin tinggi badanku bisa menyamainya kalau dia tidak dalam keadaan berjongkok. Orang lain sering memanggilnya dengan Bib, Beb, dan CB, tapi aku memanggilnya “Chab”. Ya... biar beda aja :p . Dulunya aku pikir dia sombong banget, gara-gara pas kelas sepuluh nggak mau ngumpul sama temen-temennya sekelas (ini sebelum kejadian bersejarah—Permadha). Aku bangga punya teman kayak kamu yang pernah mewakili lomba Paskibra. Chabib itu enak diajak sharing. Kadang sedikit bossy :p , hehe. Kalau ada guru yang menyindir dia, raut mukanya langsung berubah. Tapi, yang aku suka, dia tetap bisa membela dirinya. Dia suka membantu orang lain—hal yang paling aku suka dari dia. Maaf ya Chab dulu pernah ngalem sama kamu pas sasya. Bayanganku kamu adalah masku. Soalnya, kakakku tingginya nggak jauh beda sama kamu dan saat itu kita lagi sharing kan, hehe. Makasih udah mau tak repotin dan makasih ya atas motornya yang kami pinjam saat ospek terakhir dulu :)

NENI. Anak yang lahir di Papua, tepatnya Painai. Orang yang pertama kali memanggilku dengan sebutan “Budhe”. Sampai-sampai orang sekamar di Umkul memanggilku “Budhe” juga, ckck. Anak ini cinta banget yang namanya Matematika. Entah sejak kapan dia mulai menyukainya. Seingatku baru kelas sebelas dia terlihat begitu terobsesi dengan pelajaran hitung-menghitung itu. Sekarangpun dia masih berkutat dengan angka-angka itu. Kutunggu ceritamu tentang itu Nduk :D . Orangnya rame. Kalau udah sama Dek Aim, wah, nggak berhenti guyonnya. Pernah juara 1 stand up comedy di sekolah. Lha wong dia bakat kok :p *peace Nduk. Selalu menjadi penengah orang-orang yang berselisih paham. Penyakit mengantuknya juga tergolong parah. Tapi, ngantuknya seorang Neni itu tenang *haha. Yang bangunin aja kesulitan. Eh, tapi kalau pesen minta dibangunin sama aku, pas di astri, udah dibangunin dia langsung duduk, beberapa detik kemudian melanjutkan tidurnya lagi -_- . Udah kuliah udah nggak begitu kan Nduk? Maaf ya kalau Budhe sering gaje sama kamu. Makasih udah sering menghibur Budhemu ini. Miss u :*

NUR. Banyak yang bilang dia jago Biologi. Emang iya. Tapi, menurutku, selain jago Biologi dia juga jago banget dalam gambar-menggambar. Aku aja suka lihat gambarannya, bikin breathtaking. Andai aku bisa kayak Nur *ngayal*. Asah terus Nur, mungkin kamu bisa mengais rejeki dari keahlianmu di bidang itu sebelum lulus kuliah. Nur itu yang pertama ngerti cerita masa laluku di SMP dulu. Lupain ya Nur! Nggak penting buat diingat-ingat lagi, haha. Pernah aku memanggilnya Dek dan dia panggil aku Mbak. Aku lupa sejarahnya gimana itu. Tapi, sekarang manggilnya udah biasa lagi. Dia suka banget duduk di pojok depan sebelah kiri dekat dengan pintu. Hayoo, ada yang mau dilihat ya di luar kelas sana? ^^v . Kadang dia mengantuk juga di kelas, tapi khusus pelajaran yang-emang-bikin-semua-orang-bisa-terlelap. Maaf ya Nur, kalau selama jadi temanmu, aku sering buat salah sama kamu. Makasih buat semua yang pernah kamu berikan kepadaku :)

PUNDHI. Pundhi adalah senior kita. Loh kok senior? :o Iya, senior bukan kakak kelas maksudnya. Dia udah mendahului kita-kita soalnya. Dia udah punya keluarga. Sampai sekarang aja, aku kadang masih nggak percaya kalau dia udah punya kehidupan yang berbeda denganku. Bikin aku tambah pengen aja #eh. Pundhi itu unik, unik orangnya plus unik namanya. Dia punya suara emas. Udah menangin lomba Tilawah berkali-kali. Serasa tentram kalau denger suaranya lagi baca kitab suci Al-Quran. Ya kalau nyanyi lagu-lagu biasa sih, pasti indah. Tiba-tiba bisa childish, bisa berwibawa, bisa dewasa, kadang bisa menangis karena hal sepele. Kayak siluman aja ya, berubah-ubah :p *peace Mbak Pundh ^^v . Dia pinter Bahasa Arab. Pantaslah dia masuk prodi Bahasa Arab. Dia memilih pendidikannya. Dia juga pantes-pantes aja jadi guru. Soalnya aku gampang mengerti kalau lagi diajarin dia. Satu lagi, dia phobia cicak. Maaf ya Mbak Pundh kalau aku sering aneh-aneh sama sampean. Makasih banget atas semua kebaikanmu kepadaku :) Doain aku cepet nyusul, hhe.

AMBAR. Anak pertama dari dua bersaudara. Anaknya cantik, narsis akut—setiap ada kamera mengintai, pasti dia eksyen, tingkatannya melebihi Devi :p—dan hobi banget ngutak-atik foto. Temanmu pernah bilang ke aku kalau kamu itu paling narsis :p haha. Tingginya—pastinya lebih tinggi dari aku ya. Dia agak gemuk akhir-akhir ini di Malang. Tapi, udah mulai mengurangi asupan makanan yang berlebih ya :p . Aku sering banget kemana-mana sama dia. Udah kayak saudara. Emang saudara kok, hehe. Ar-Rosyid kan keluarga :) Kalau moodnya sedang buruk, nggak mau ngapa-ngapain selain yang dia pengen lakuin. Orang-orang serasa dicuekin. Kalau udah nggak suka sama seseorang, kayaknya apapun yang dilakuin orang itu, ia tetap nggak suka. Tapi, Ambar itu care banget. Asik kalau diajak curhat. Aku suka banget kalau dipeluk dia, ayem rasane (gak usah pengen lho wahai para cowok! :p). Dia mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Tidak akan mudah terpengaruh kepada teman yang notabene ngajak keburukan. Dulu aku pernah (sekilas) mikir aneh-aneh tentang kamu mbak. Maaf ya mbak sering ngrepotin kamu. Makasih selama ini—semenjak kita semakin dekat—kamu adalah tempat berbagiku :)

NABILA. Aku memanggilnya “Mbak Be”. Dia seneng banget sama Kimia. Kalau punya kemauan, pasti diperjuangin dan pastinya semangat yang tak pernah luntur. Kadang nggak mau kalah :p . Sedikit bossy juga ^^v . Teman seperjuanganku di bimbingan belajar. Selalu menemaniku saat mau tambahan. Sabar kalau aku minta diajari soal-soal Kimia. Dia pengen sekali menjadi Dokter. Tapi, sekarang dia berada di lingkungan kimia-kimia, alias Teknik Kimia. Kalau boleh jujur sih, aku berharap kamu benar-benar jadi Dokter Mbak. Soalnya aku pengen banget ada beberapa orang dari kelas kita yang menjadi Dokter. Itung-itung bisa gratis gitu kalau berobat, hehe. Menurutku, dia itu mudah terbawa arus. Maksudnya, sedikit mudah dipengaruhi oleh hal-hal baru yang dia dapat dan pelajari, bukan mengenai mata kuliah tapi yang lainnya. Pesanku, hati-hati ya Mbak. Disaring dulu segala sesuatu hal yang masih baru J. Maaf ya Mbak Be kalau aku punya salah sama kamu. Makasih udah nemenin aku dikala tambahan dulu dan makasih untuk semangat yang kamu bagi kepadaku :)

RINDA. Biasanya dipanggil Rindut, Rinde, dan Bunda. Aku memanggilnya? Terserah gue dong :p haha. Yang lucu itu, dalam silsilah, Rinda adalah Bunda. Dia memanggilku UMI. Memanggil A’IM MAMA. IVA dipanggil IBUK. Ini sebenarnya yang jadi tetua siapa sih? :o . Bukannya Umi, Mama, Bunda, dan Ibuk artinya sama aja ya? Wkwk. Silsilah yang membingungkan -_- ya begitulah Ar-Rosyid. Rinda itu anaknya asik, cantik, baik, rame, peduli, tlaten, kadang gaje, apalagi ya? *mikir* . Cocok jadi perawat. Emang cita-citanya dari dulu itu. Alhamdulillah sekarang belajar mengenai keperawatan :) Dia adalah orang yang kali pertama duduk sama aku di saat ujian semester. Di barisan depan, lurus dengan kursi pengawas, di tengah pula—tempat yang sama sekali tidak strategis #eh. Haha. Dia itu sahabatnya Ipan. Tawanya khas. Tulisan tangannya juga khas. Kata sebagian besar keluarga Ar-rosyid, tulisanmu kotak-kotak, Nduk. Padahal kurasa tidak. Tapi, cukup unik :D . Maaf ya Nduk, kalau UMI punya salah sama kamu—sejak kenal sampai sekarang. Makasih udah peduli sama UMI mu ini :)

AMALIA. Anaknya cantik, lugu, polos, tinggi, pendiam—padahal nggak juga :p , dan kalem. Amalia itu tinggalnya di Kota. Selalu naik motor kalau ke sekolah (dulu). Cita-citanya masuk Fakultas Kedokteran. Entah jurusan PD ataupun PDG. Padahal sekarang juga di Fakultas Kedokteran. Tukang jamu, kata Ambar *peace Mal ^^v. Kalau mengingat-ingat dulu saat pelajaran Bahasa Arab, guru kita kayaknya suka nyamperin kamu deh Mal. Sayang banget sama kamu, wkwk :D . Amalia ini sukanya kuliner bareng Laila. Entah sudah berapa tempat makan yang mereka kunjungi. Amalia juga suka banget apapun yang berhubungan dengan Korea. Dulu pernah nonton konsernya K-Pop—kalau nggak salah—dan dibela-belain nggak ikut Farewell Party, padahal ada kita-kita lho -_- . Kalau udah bertemu sama Neni dan Alfy, wes, nggak jauh-jauh dari Korea :p . Pernah juga aku melihatnya belajar Bahasa Korea saat di Lab Komputer. Niat banget anak ini. Semoga sampai ke Negeri Gingseng deh Mal, aamiin. Maaf ya Mal kadang tak godain, hehe. Makasih udah bantu aku selama ini :)
KIKI. UMI juga kalau memanggilku. Tapi, kadang memanggilku dengan nama asli. Anak jurusan Farmasi ini selain dipanggil Kiki kadang DL. Bukan dateline atau deadline lho ya. DL itu nama belakangnya, yaitu Dwi Lestari, disingkat DL. Orangnya sedikit kepo dan tingkat kekepoannya masih di bawahku atau udah beranjak ya?haha. Jangan pernah sekali-sekali pegang bahu maupun lehernya. Kamu akan mendapat penolakan yang—euh—sedikit kasar. Kenapa begitu? Dia itu superduper geli di bagian itu. Kalau jalan agak kecowok-cowokan. Diubah ya Ki, anak farmasi gitu, harus anggun! ^^v . Akhir-akhir ini aku sering banget lihat status-statusnya di facebook yang sedikit galau—eh, galau nggak sih? Hehe. Harus akur sama Iva dan Ivan ya Ki! Maaf ya kalau aku kadang nggak menjawab kepoanmu, tapi malah aku tambahin keponya. Jadi, dobel-dobel deh penasaranmu,hhe. Makasih udah jadi orang yang ada saat aku butuhkan :)

RIZPUT. Kata temenku seprodi,”Kok namanya Rizput?”. Nama aslinya Rizky Putri Hardyanti. Kata Rizput diambil dari RIZky PUTri. Ini dikarenakan nama Rizky di sini ada 4 anak. Amalia, Kiki, dan Laila, nama depannya Rizky semua. So, untuk bedain satu sama lain, kita harus beda juga memanggilnya. Rizput itu orangnya baik, senang membantu, pinter, sabar, bijaksana, dewasa, dan keibu-ibuan. Sayang banget sama adik-adiknya. Paling suka sama Biologi, kayaknya. Dia juga suka Matematika. Apapun kayaknya suka deh, eits... kadang nggak suka Kimia—karena gurunya mungkin :p haha. Biasanya kalau ngomong mulutnya agak ditutupi. Aku nggak tahu kenapa *mengedikkan bahu*. Karena sifat keibu-ibuannya, kadang dialah yang merawat kita, bukan merawat sih, lebih tepatnya menghandle semua yang kita butuhkan. Contohnya, kalau kita lagi makan bareng, pasti dia yang narikin uang teman-teman lalu dia yang bayar ke kasir. Dulu waktu di Bromo—di Jip—sempat nyuapin teman-teman yang pengen mencicipi bekalnya, dan masih banyak lagi. Maaf ya Mbak kalau aku punya salah sama kamu, dari kata-kata maupun perilakuku. Makasih udah baik banget sama aku :)

LAILA. Anaknya kecil, imut, menggemaskan, dan masih unyu-unyu. Pasti dia lagi senyam-senyum baca pujianku :p . Sedikit santai orangnya. Tapi, gupuh kalau segala sesuatu udah deadline (padahal aku juga iya -_-). Pernah dapat panggilan ‘Ndog’ dari Fajar. Bahkan sampai sekarang kata itu masih digunakan. Padahal udah dicomment berkali-kali sama guru-guru agar tidak memanggilnya dengan sebutan itu. Tapi, tetap saja. Lha wong yang dipanggil aja juga mau kok :p *peace La, hehe. Terobsesi banget sama kampus Jas Kuning. I believe you can Nduk :) Just believe in Alloh, ya. Seperti yang aku bilang sebelumnya, dia bersama Amalia itu suka kuliner. Kalau mereka janjian pasti cari kuliner, haha. Dapat sebutan ‘Malam’ dari Amalia. Ya, malam itu arti dari Laila. Wkwk, lucu juga ya. Dulu Laila itu sering telat, semoga sekarang tidak. Anak ini juga langganan mengantuk di kelas. Tambah lucu kalau lagi ngantuk. Kamu dapat pahala lho Nduk, udah bikin kita ketawa lihat ekspresimu :p hehe. Manggil aku UMI juga. Maaf ya Nduk kalau aku sering mbuletisasi sama kamu. Makasih udah sering bikin aku tersenyum karenamu :)

ALFY. Dia ingin jadi Dokter juga. Sering banget debat sama Nabila. Tapi, mereka itu sebenarnya klop, hehe. Udah cita-citanya sama pengen jadi dokter dan kadang kalau nggak ketemu sering nyariin satu sama lain :p . Aku sebenarnya pengen banget lihat kalian bener-bener jadi partner di dunia kedokteran, hihi, pasti so sweet :D . Alfy itu kalau lagi minjem barang atau sesuatu, gayanya lucu. Aku bingung menjelaskannya. Khas banget pokok e, hehe. Dia nggak suka yang namanya pakai rok. Eh, sekarang kuliahnya wajib pakai rok, wkwk. Dia juga benci dengan warna pink. Suka baca novel. Suka juga dengan Korea juga. Dia asik, pinter, bijaksana dan kadang sedikiiit childish. Dia enak banget kalau diajak curhat. Sering kasih petuah-petuah gitu. Ya cocoklah, kalau di kelas 12 dulu dia pernah menjabat jadi ketua kelas :) Maaf ya Fy kalau aku punya salah sama kamu, mungkin dari kata-kataku, hehe. Makasih udah kasih petuah ke aku dan makasih buat buku-bukunya :)

ZIYDA. Cowok ini punya kembaran cewek. Alhamdulillah, cita-citaku pengen ngerti orang kembar dengan gender yang berbeda bisa terwujud, yeyy \(^o^)/ *girang*. Anak ini cerdas. Punya milyaran pengetahuan tentang apapun. Kalau debat juga jago. Mimpinya sering berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Diajak sharing juga enak. Sedikit kurus—emang kurus sih :p. Hebat banget kalau disuruh bicara di depan umum. Pasti semua orang memerhatikan dia pas lagi ngomong. Hipnotis banget kan..hoho. Dia pernah ketrima di PTN lewat jalur SNMPTN. Lalu ditinggalkan dan sekarang dia belajar di kedinasan di Tangerang sana. Ibuk bapakku speechless saat aku bilang Ziyda dan Chabib ketrima di kedinasan. Eh, malah aku yang disalahin karena nggak mau nyoba -_- . Bukan passionku kalee :3 . Ziyda itu kalau mau minta tolong, kadang, malah nyuruh orang itu mendekat ke dia. Please deh, ziy ! Maaf ya kalau aku sering merepotkanmu dengan berbagai macam titipan barang dari Ibuku dan berbagai masalah yang tidak penting. Makasih udah bantuin aku dalam hal apapun dan makasih untuk hal-hal lainnya :)

ZUHRUFI. Anak tunggal di keluarganya. Tapi bukan anak satu-satunya di keluarga Ar-Rosyid karena kami 22 bersaudara ;) . Zuhrufi itu pinter, rajin, nurut orangtua, seneng baca buku. Tanya aja udah berapa buku yang udah dia baca dalam seminggu :p . Hobi banget ikutan kuis yang berhadiah buku (aku jadi ketularan). Selalu update kalau ada bazar buku. Dan norak kalau ada buku murah dan buku itu masih asli apalagi bukunya tebal. Dulu sih dia pendiem, lama-kelamaan dia tidak bisa dibilang pendiem lagi gara-gara udah terkontaminasi sama kita-kita, hehe. Sama hebohnya denganku kalau lagi lihat kamera canggih dan kalau mau ketemu seseorang yang dikagumi. Dia ini penggemar berat Nasi Goreng. Pernah bilang ke aku kalau selama kuliah di Malang, dia pengen nyobain semua nasi goreng yang dijual di Malang. Please deh Mbak Zuh, nasi goreng itu sama aja bagiku -_- . Sampai-sampai dia pernah dapat julukan “Nasgorina” dari seseorang. Cita-citanya menjadi seorang penulis. That’s my dream and Iva’s dream too. Mari kita wujudkan sama-sama. Semoga diberi kelancaran sama Alloh, aamiin. Maaf ya Mbak Zuh atas semua kegajeanku ke kamu. Makasih udah minjemin aku buku-bukumu. Makasih udah mau ngertiin aku juga :).

Itu menurutku teman :) . Kalau ada yang salah, tolong kasih tahu aku. Ntar tak benerin deh, hehe.

Sekalian ah, aku mau data orang yang sering, sudah, atau bahkan belum pernah menginjakkan kakinya di rumah orangtuaku—anggaplah itu rumahku.  Sudah bisa ditebak siapa saja yang sering mampir. They’re DEVI, ZIYDA, dan LISA. Yeah, rumah mereka paling dekat dengan rumahku. Posisi kedua diduduki oleh AMBAR, yeyy! Kenapa dia? Lebih baik tanya dia deh :p . Selanjutnya ada IVAN, HENI, LAILA. Aku lupa udah berapa kali. Yang pernah bermalam, IVA dan IAN. Lalu RINDA, NABILA, KIKI, ALFY, RIZPUT baru sekali. Sedangkan AIM, CHABIB, NENI, NUR, PUNDHI, AMALIA, dan ZUHRUFI, hayoo, kapan kalian ke rumahku?hoho. Pokok e kalau nanti aku nikah, kalian semua WAJIB datang! #eh.

Udahan dulu ya..... Terlalu panjang soalnya.... Proteslah kalau ada yang salah, haha. Saya menerima kritik dan saran dari kalian kok. Untuk hal yang lebih baik kenapa tidak? :D

Oya.... (Khusus) yang merasa bahwa dirinya adalah orang pertama yang membaca coretanku ini. Please contact me soon! –sms aja yah! Ada sesuatu untukmu, hehe. Hanya untuk satu orang saja. I’m waiting for ‘ur message ;) (berlaku hingga 25 januari 2014)

Silaturohim kita nggak boleh putus! Love you so much guys :*

Bye...... Salam cinta dariku muah.muah.muah :*

Wassalamu’alaikum :)




`~Hampir 5000 kata~
Kamar kos(Lt.2) Jl.Sumbersari Gg.1 No.7, Malang , 22-10-13 , 19.45 WIB.
Saat kejenuhan mampir di sela-sela tugas mendekati UTS.